Jumat, 11 Desember 2015

Ini Dia, Kiat Menghadapi Globalisasi Dari Kartika Djoemadi Kepada Pengusaha Muda

Menurut Kartika Djoemadi yang sekarang menjabat Komisaris Danareksa, seringkali terjadi perdebatan di kalangan para pengamat ekonomi di berbagai media massa di Indonesia bahwa krisis ekonomi yang berkepanjangan di Indonesia sejak tahun 1997 hingga kini merupakan dampak dari berlangsungnya Globalisasi. Sebenarnya apakah Globalisasi itu? Dan sejauhmana dampaknya terhadap perekonomian di Indonesia. Mungkin banyak diantara kita yang telah mengetahui bahwa krisis nilai tukar yang kemudian merambah dengan cepat ke sektor perbankan di Indonesia yang ternyata memang lemah merupakan starting point terjadinya krisis moneter di Indonesia pada tahun 1997 yang kemudian menjadi krisis ekonomi yang menimpa dan meluluh-lantakkan dunia usaha, bahkan kini menjadi krisis multidimensi yang tak kunjung dapat diatasi oleh Pemerintah Indonesia.

Proses untuk memaknai sebuah era yang bernama Globalisasi berawal dari bagaimana kita melihat sistem kapitalisme yang terjadi dalam sebuah sistem perekonomian di suatu negara. Ada dua pilar utama yang menopang sistem kapitalisme modern, yaitu pasar uang (sistem perbankan) dan pasar modal, Kata Kartika Djoemadi yang Pada bulan Agustus tahun 2012, DeeDee bersama dengan Sony Subrata, Alexander Ferry Wijaya dan Alexander Jerry Wijaya mendirikan sebuah wadah berkumpulnya relawan social media untuk membantu Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berkampanye diajang pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. 

Lalu, apa yang harus dilakukan oleh dunia usaha agar dapat unggul di era globalisasi ? Secara sederhana suatu perusahaan dapat dikategorikan berkelas dunia jika mampu menjadi pelaku utama dalam sebuah industri. Keutamaan yang diperolehnya jika usaha tersebut mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam penentuan harga di pasar (market leader) dan yang lebih baik lagi jika perusahaan tersebut menjadi trend setter di lingkungan industrinya.Lanjut Kartika Djoemadi dimana berkat kesuksesannya membina relawan Jasmev, Kartika Djoemadi pernah terpilih sebagai salah satu Tokoh Tempo 2014.

KZL, Kartika Djoemadi Menyadari Banyak BUMN yang Hanya Jadi Sapi Perahan

Kartika Djoemadi yang pada tahun 2005, mendirikan perusahaan konsultan komunikasi bersama beberapa sahabatnya dan mengerjakan banyak pekerjaan "Public Advocacy" untuk perusahaan swasta dan nasional, bersama para relawan pendukung Jokowi-JK di Pemilihan Presiden, yang kini menjadi komisaris di berbagai BUMN, mengakui bahwa BUMN banyak yang salah kelola. Ketimbang menjadi lokomotif perekonomian, malah banyak yang jadi sapi perah dan beban. Sikap tersebut mereka sampaikan pada tanggal 7 Desember 2015 dalam konferensi pers.

Dijelaskan dalam konferensi yang dihadiri oleh Kartika Djoemadi, bahwa saat ini Indonesia memiliki 119 BUMN yang mencakup 14 perusahaan umum, 85 perseroan, dan 20 perseroan terbuka yang saham di bursa. Saat ini profit seluruh BUMN sekitar Rp 145 triliun.

Komisaris Indofarma Tbk Teddy Wibisana menegaskan bahwa sebagai kesatuan, seharusnya BUMN adalah kekuatan ekonomi yang sangat besar. Sebab ada aset total sebesar Rp 4.600 triliun. "Padahal jika dikelola dengan tepat sebagai kesatuan maka tentu BUMN dapat berperan sebagai agen perubahan,” sambungnya. Dia melanjutkan, setelah ikut terlibat dalam proses pengambilan kebijakan di dalam tubuh BUMN, pihaknya bisa melihat ada beberapa agenda yang mendesak harus dilakukan.

Ikut serta dalam konferensi pers ini adalah Komisaris Krakatau Tbk Hilmar Farid, Komisaris Danareksa Kartika Djoemadi, Komisaris Indofarma Teddy Wibisana, Komisaris Waskita Karya Victor Sirait, Komisaris Telkom Tbk Margiyono, Komisaris Telkomsel Tbk Diaz Hendropriyono, Komisaris BTN Arie Coerniadi, Komisaris Semen Indonesia Tbk Sonny Subrata, dan Komisaris Hotel Indonesia Natour Michael Umbas.

Super, Kartika Djoemadi Didaulat Menjadi Narasumber Kuliah Umum Di UI

Kartika Djoemadi yang pernah bekerja sebagai profesional di Perusahaan Oil dan Gas Schlumberger, dan sebagai pemilik PT Imagia Insightama (Insight Communication Inc) serta Badan Pengurus Pusat HIPMI menjadi narsum dalam kuliah umum dengan judul “Entrepreunership Theory and Practice”. Peserta yang mengikuti kuliah umum ini sekitar 30 orang dari mahasiswa UI maupun luar UI.

Kuliah umum ini membahas paradigma mahasiswa yang umumnya setelah kuliah ingin bekerja di perusahaan besar multinasional menjadi paradigma bagaimana kita membuat usaha yang dapat memperkejakan orang lain dan menjadi seorang entrepreuner. Di dalam entrepreuner dibagi menjadi dua, yaitu financial capital yang berhubungan dengan modal serta uang sedangkan social capital berhubungan dengan kepercayaan melalui networks, educations, talents, dan ideas. Kartika Djoemadi professional cantik yang akrab dipanggil Deedee ini mengungkapkan,dengan social capital kita tidak perlu mengeluarkan modal berupa uang. Seperti halnya Hanung Bramantyo seorang sutradara yang menjadi social entrepreuner karena dia hanya menjual ide cerita film dan pendanaan film-filmnya berasal dari orang lain.

Kata kunci dari kuliah umum ini adalah jangan pernah menyimpan ide kita, keluarkanlah dan asah ide kita menjadi sebuah data yang berisi riset lalu carilah networking sebanyak-banyaknya untuk merealisasikan ide kita tersebut. “Kalau kita berinvestasi di networking tidak akan pernah sia-sia, seperti kita menyapa orang lain. Jangan malu menyapa ya!”, pesan Kartika Djoemadi dalam kuliah umum ini.

Kisah Kartika Djoemadi, Putri Seorang Tentara yang Menjadi Komisaris Danareksa

Kartika Djoemadi yang aktif menjadi pengurus di beberapa organisasi profesi seperti Real Estate Indonesia (REI), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Junior Chamber Internasional Indonesia (JCI Indonesia), Lembaga Pengusaha Pemuda Pancasila (LPPP) dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia). telah diangkat menjadi komisaris di salah satu BUMN keuangan, PT Danareksa. Kartika Djoemadi resmi menduduki kursi komisaris independen PT Danareksa (Persero) mulai 27 Oktober 2015.

“Ibu Dyah Kartika Rini Djoemadi diangkat sebagai komisaris PT Danareksa (Persero) tanggal 27 Oktober 2015,” ujar Corporate Secretary Danareksa Fattah Hidayat. Kartika Djoemadi putri dari pasangan Sri Ngadiyah Achmadi yang berasal Semarang, Jawa Tengah, dan Djoemadi Poerwosoemarto yang berasal Surakarta, Jawa Tengah, yang Ayahnya adalah seorang perwira tinggi angkatan darat dari kesatuan Zeni, resmi menjadi komisaris perusahaan pelat merah tersebut sesuai SK Nomor SK-204/MBU/10/2015 tanggal 27 Oktober 2015.

Berdasarkan informasi,  Kartika Djoemadi pernah menjadi relawan Joko Widodo (Jokowi) ketika pemilihan gubernur DKI Jakarta silam melalui Jasmev. Ia kemudian kembali mendukung Jokowi di Pemilihan Persiden 2014.

Keren, Kartika Djoemadi Ternyata Aktif Dalam Pemilihan Ketua Kadin 2015

Kartika Djoemadi wanita cantik yang lahir tanggal 21 April adalah pengusaha, penggerak relawan, dan pembicara di berbagai pelatihan dan media massa. Ia terkenal karena menjadi salah satu pendiri Jasmev,dan juga sebagai salah satu pegiat Kadin dan Hipmi ikut serta dalam musyawarah nasional Kadin di Bandung yang dibuka oleh Wakil Presiden Indonesia yang juga terkenal sebagai pengusaha, Jusuf Kalla. Event ini dimulai 22-24 November 2015. Sebanyak 1500 peserta dari utusan Kadin Daerah dan Asosiasi akan menghadiri acara tersebut. Ikut pula meramaikan event ini, Ridwan Kamil, Walikota Bandung, dan Gubernur Jabar, Aher, sebagai tuan rumah.

Dalam Musyawarah Nasional Kadin yang dihadiri oleh Kartika Djoemadi tersebut, diagendakan pemilihan Ketua Kadin yang baru yang diperebutkan oleh Rosan P Roeslani dan Rachmat Gobel. Sebelumnya Maxi Gunawan sudah mengkampanyekan diri sebagai salah satu calon, namun kemudian mengundurkan diri dan menyumbangkan dukungannya kepada Gobel.

Menurut penuturan dari Kartika Djoemadi yang menyelesaikan Pendidikan Sarjana di bidang Manajemen Pemasaran, FE UI, Pemilihan akhirnya dimenangkan oleh Rosan P Roeslani dengan suara 102 suara, sementara Gobel mendapat 27 suara. Suara diperoleh dari 100 Provinsi dan 29 asosiasi. Hanya GP Farmasi asosiasi yang tidak hadir dan memberikan suara.

Rabu, 09 Desember 2015

Ouch, Polemik #PapaMintaSaham Seharusnya Tak Terjadi Andai RUU Otsus Plus Papua Dimuluskan

Media sampai saat ini sedang ramai membahas 'sinetron' mengenai polemik #papaMintaSaham dengan sidang MKD nya, tetapi gagal fokus terhadap kesejahteraan rakyat Papua yang seharusnya menjadi main issue atau isu utama dari akar permasalahan tersebut.

Bencana yang mempermalukan pemimpin tertinggi negara ini seharusnya tidak terjadi andai sedari awal jikalau RUU Otsus Plus Papua dimuluskan untuk menyelesaikan berbagai permasalah di Papua, termasuk cawe-cawe bagi kue yang kini terjadi. Angggota DPR RI asal Papua, Soeleman Hamzah menjelaskan Draft RUU Otsus Plus Papua yang ada saat ini sebenarnya diyakini menjadi solusi masalah Papua yang tidak kunjung usai, karena sudah mengcover di dalamnya masalah-masalah Papua, termasuk masalah sosial di kalangan masyarakat yang tinggal di sekitar Freeport.

Meskipun draft ini sbebanrnya sudah pernah dibahas di DPR periode lalu, namun pembahasannya masih tertunda-tunda hingga kini. Ini diamini oleh pernyataan  Moksen Sirfefa, yang menyatakan Otonomi Khusus adalah opsi paling visible dan moderat yang ditawarkan pemerintah kepada warga Papua sejak 1999. Sayangnya, UU yang ada, UU No 21 tahun 2001, sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman, sehingga harus diperbaharui, sudah ketinggalan zaman. Inilah yang mendesak diselesaikannya RUU Otsus Plus Papua. 

Sumber : Kompasiana

Baper Hopeless Bro, RUU Otsus Plus Papua di tangan DPR

Karena kebebalan DPR atas nasib rakyat, terutama di Papua tampaknya sudah mencapai puncaknya. Sudah berbagai konspirasi dan persekongkolan sudah dipertontonkan tanpa rasa bersalah. Mulai dari upaya mencatut nama Presiden di Kontrak Freeport, hingga menjegal RUU Otsus Plus Papua yang sudah berkali-kali dilakukan sejak tahun 2010.

Padahal UU Otsus Papua yang ada sudah tidak akomodatif dan relevan lagi untuk kondisi Papua terkini.  RUU Otsus Plus Papua yang sudah bertahun-tahun diperjuangkan rakyat dan perwakilan Papua tersebut selalu menghilang lagi dan lagi dari agenda Prolegnas, sehingga belasan tahun mereka harus menahan mimpi sebuah daerah yang mampu mengendalikan dan mengatur sendiri pemanfaatan sumber daya alamnya untuk bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan Rakyat Papua.

Semoga saja ditengah polemik cawe-cawe yang kini terjadi untuk bisa berbagi rezeki emas Papua, di mana seorang Ketua DPR bisa dengan mudah menjual nama seorang Presiden dan Wakilnya, beserta menyeret nama Menkopolhukam. RUU Otsus Plus Papua tetap bisa diperjuangkan demi kesejahteraan rakyat Papua.

Sumber : Kompasiana 

Gagal Fokus! Seharusnya Kesejahteraan Papua yang Diperhatikan Bukan Ributkan #PapaMintaSaham

Tahukah anda semua, saat kita meributkan anggota DPR yang hidupnya sudah mewah dan senang, sebanyak 41 (kemudian diupdate jadi 56) anak Papua meninggal secara misterius di Distrik Mbuwa, Dal, dan Bumulyama. Penyebab pasti belum diketahui, namun ada beberapa dugaan antara lain malnutrisi dan kelaparan, keracunan, serangan penyakit broncho pneumonia dan penyakit infeksi saluran pernapasan akut, atau bisa pula karena perilaku kurang higienis dan akses kesehatan yang minim. Bahkan tercatat kasus bahwa sebenarnya yang terjadi adalah kelaparan, sampai warga harus memakan bangkai ternak yang terlanjur mati. Duh!

Tahukah anda semua, bahwa di sekitaran lokasi Freeport sana, justru penduduknya paling miskin dibanding wilayah lainnya di Papua. Dan Papua kenyataannya hingga kini tetap salah satu Provinsi termiskin di Indonesia. Padahal Freeport mengaku sudah mengirim triliunan ke Pemerintah Indonesia. Ke mana perginya seluruh uang itu?

Lalu apakah solusinya? Solusinya adalah dengan cara memperbaharui RUU Otsus Plus Papua. Ternyata selama ini UU Otonomi Khusus yang berlaku adalah buatan Tahun 2001 yang sama sekali sudah tidak relevan dengan pembangunan ekonomi dan situasi yang terjadi sekarang. Kenyataannya, pemerintah daerah membutuhkan kewenangan lebih leluasa dan perimbangan bagi hasil yang lebih baik bagi daerah, ketimbang terus dikeruk untuk kepentingan pusat. Karena itulah desakan dari masyarakat Papua untuk direvisinya UU tersebut melalui dimasukkannya RUU Otsus Plus Papua di dalam Prolegnas DPR.

Berikan Papua keleluasaan daerah untuk mengatur daerahnya dan kekayaan alam yang dimilikinya untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan Rakyat Papua. 

Sekali lagi ini bukan soal duit anggaran atau perjuangan kemerdekaan untuk lepas dari indonesia, ini tentang kesejahteraan rakyat Papua yang selama ini di anaktirikan padahal tanahnya kaya dengan kekayaan alam.

Semoga pemerintah memperhatikan RUU Otsus Plus berhasil demi kesejahteraan rakyat Papua.

Sumber : Kompasiana 

Selasa, 08 Desember 2015

Mantab Bro! Isi BBG Cuma 5 Menit Langsung Penuh

Walaupun masih banyak anggapan miring soal pengisian Gas Alam BBG yang masih lama. Hal itu ditepis oleh pihak PT Perusahaan Gas Negara (PGN). Ternyata menurut Executive Officer External Communication Assistant Vice President PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Irwan Andri Atmanto di sela-sela acara test drive mobil BBG di Jakarta, pengisian BBG tidak jauh beda dengan pengisian BBM.

Menurut Irwan, pengisian gas dengan konver kit berkapasitas 8 liter tidak memakan waktu lama. Hanya butuh waktu kurang dari lima menit gas di mobil sudah penuh.

Dalam acara test drive mobil BBG yang diusung PT PGN dari Kantor Pusat PGN di K.H. Zainul Arifin, Jakarta menuju Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, mobil yang digunakan adalah Toyota Innova, Daihatsu Terios dan Toyota Camry. Untuk Terios, dipasang konverter kit berkapasitas 8 liter. Untuk Camry kapasitasnya 20 liter dan Innova 15 liter."Pengis ian gas sampai 8 liter enggak sampai 5 menit. Kalau misalnya kapasitas tangkinya lebih besar pasti lebih lama lagi," kata Irwan.

Untuk kapasitas 15 dan 20 liter, pengisian BBG hanya butuh waktu maksimal 10 menit.

Keren bingit kan..mari rame-rame pasang konverter kit di mobil kita.

Artikel disumbangkan untuk situs si-nergi.id

Sumber: Detik


Brilliant! Gegara Pakai Gas PGN Sate Khas Senayan Pendapatannya Jadi Diatas 300JT Sebulan

Pernah makan di Sate Khas Senayan ga kalian? Menurut Suvervisor Sate Khas Senayan Cabang Tanah Abang II Purwanto mengatakan, biaya jika menggunakan gas alam negara hanya mencapai Rp3,5 juta-Rp5 juta per bulan, dibanding penggunaan gas tabung yang bisa melebihi angka itu. Efeknya, pendapatan restoran bisa lebih besar, dengan meredam biaya-biaya yang tidak terduga jika menggunakan gas tabung. Dengan meraih pendapatan Rp10 juta-Rp20 juta per hari, dia menguraikan maka pendapatan restoran bisa mencapai diatas Rp300 juta per bulan.

Menurut Purwanto, penggunaan gas PGN juga lebih efisien dan efektif, lantaran tidak ada sistem memasang seperti tabung gas. "Kalau gas negara langsung dikondisikan pemasangan untuk kompornya, di sini ada empat tungku kompor gas langsung disesuaikan, jadi lebih efektif dan efisien," ucapnya.

Dia melanjutkan, penggunaan gas PGN juga lebih stabil api yang didapatkan dalam memasak, tidak seperti gas tabung yang penggunaannya tidak stabil.

Keren kan ternyata gas PGN bisa menaikkan omset..hayo beralih ke gas PGN

Artikel disumbangkan untuk situs si-nergi.id

Sumber: MetroTv News

Awesome, Ternyata Pakai Gas PGN Lebih Aman!

Warga Rusun Klender, Jakarta timur merasa nyaman menggunakan gas alam dari PGN. memang sejak rusun ini berdiri sekitar 34 tahun silam, Rusun Klender telah menggunakan gas yang dialiri oleh PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

Menurut edi salah satu warga rusun klender, warga di perumahan tersebut tidak terlalu khawatir terjadinya kebakaran atau ledakan seperti yang kerap terjadi dengan gas elpiji. Dia mencontohkan, saat menyalakan kompor namun yang keluar hanya gas, warga bisa langsung bertindak dengan mematikan saluran gas PGN yang sumbernya terletak di balik rumah.

Bahkan menurut Warga Rusun Klender Rt 4 Rw 1 lainnya, Anthoinette, sependapat bahwa gas PGN yang tersalurkan di Rusun Klender sangat menguntungkan bagi warga. Sebab, harga gas PGN relatif jauh lebih murah dibandingkan dengan elpiji.

So lebih aman pake gas PGN kan?

Artikel disumbangkan untuk situs si-nergi.id

Sumber: Metrotv News


Sosialisasi Gas Alam Berbasis CNG Untuk Sektor Rumah Tangga

Dalam Rangka memperkenalkan produk inovasinya yakni pengembangan infrastruktur gas bumi terbaru berbasis CNG (compressed natural gas). Dimana terobosan ini merupakan solusi PGN untuk memenuhi kebutuhan gas bumi bagi sektor rumah tangga dan mewujudkan program pemerintah melakukan konversi energi ke gas bumi.

Fasilitas tabung CNG tersebut akan ditujukan bagi pemenuhan energi di rumah tangga seperti untuk listrik, pemanas air, kegiatan memasak dan aktivitas rumah tangga lainnya. Tabung CNG ini diletakkan permanen di rumah, dan selanjutnya PGN yang akan mengisi CNG ke rumah-rumah.

PGN melakukan sosialisasi dengan cara membuat workshop jurnalistik, fun walk dan rangkaian acara Enervation yang mencapai puncaknya pada 25 Januari 2015. Bertempat di Lapangan Parkir Timur Senayan, PGN mengajak pelajar SMA se-Jakarta untuk mengikuti deklarasi aksi hemat energi.

Artikel disumbangkan untuk situs si-nergi.id

Sumber : MetroTV

Selasa, 24 November 2015

Hendi Prio Santoso Berani Mengambil Resiko

PT Perusahaan Gas Negara (PGN) kini dipimpin Hendi Prio Santoso, pria kelahiran Jakarta, 5 Februari 1967. Alumnus BBA Keuangan dan Ekonomi Universitas Houston, Texas, Amerika Serikat, itu menjadi Direktur Utama PT PGN pada 13 Juni 2008. Seperti apa Hendi akan membawa PGN dan kiat beliau memberantas calo migas, berikut petikan wawancaranya:

Apa ruang lingkup bisnis PGN?

Kami bergerak dalam bisnis pengangkutan dan distribusi gas bumi dalam pola integrasi. Kami membangun jaringan pipa transmisi gas berdimensi besar dari satu wilayah ke wilayah lain, antarprovinsi, antar pulau, bisa menyeberangi lautan. Agar gas dari hulu sampai ke pelanggan, kami juga membangun jaringan distribusi gas bumi.

Apakah membutuhkan dana besar?

Pembangunan pipa transmisi untuk mengangkut gas butuh dana besar. Sejak tahun 1995, kami mengeluarkan investasi 2,5 miliar dollar AS atau Rp 20 triliun untuk meningkatkan jaringan dari 1.900 kilometer menjadi 5.800 kilometer. Meski belum semua dipastikan terjadi penyerapan, kami berani membuat jaringan pipa lebih besar dari permintaan konsumen. Memang butuh keberanian mengambil risiko investasi.

Bagaimana kinerja PGN?

Pada tahun 2006, volume penyaluran distribusi gas 300 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), sekarang 800 MMSCFD. Perputaran gas 1,6 miliar kubik per hari, setengahnya kami angkut gas milik produsen untuk pembeli seperti PLN. Untuk jaringan distribusi, kami membeli gas dari produsen dan menjualnya ke pelanggan PGN dari pelanggan rumah tangga sampai industri besar, termasuk PLN, serta 22 sektor industri kimia

Menjadi perusahaan terbuka?

Sejak tahun 2003, PGN menjadi perusahaan terbuka, dan itu ternyata bermanfaat. Kami tidak memakai uang negara satu sen pun dalam pengembangan infrastruktur yang sebenarnya bermanfaat bagi kepentingan nasional. Sebagai BUMN, kami tidak mau memberatkan negara, misalnya meminta subsidi.

Margin PGN dinilai terlalu besar?

Kami melakukan subsidi silang antara sektor transmisi dan distribusi demi kelangsungan perusahaan dan agar ada laba. Survei harga gas di dunia, dengan posisi harga gas PGN setelah penyesuaian menjadi 10 dollar AS per MMBTU (juta metrik british thermal unit) yang akan berlaku bertahap mulai September, harga gas dari PGN termasuk keenam termurah di dunia. Pelaku ekonomi yang sangat maju seperti China, harga rata-rata gasnya 14 dollar AS per MMBTU, tetapi industri dan produknya sangat bersaing.

Apa rencana bisnis ke depan?

Penetrasi kami dari sisi infrastruktur baru terpusat di Jawa dan Sumatera. Saat ini pengembangan infrastruktur baru dua pertiga Sumatera. Sekarang kami mau ekspansi membangun infrastruktur yang belum terhubung.

Apa kiat membangun perusahaan?

Pertama, butuh visi jangka panjang dan disiplin tinggi untuk menyisihkan sebagian dari pendapatan sekarang untuk kepentingan pengembangan dalam jangka panjang. Pemanfaatan teknologi harus terus dikembangkan agar lebih efisien dan lebih murah. Kedua, perlu keberanian mengambil risiko karena tidak ada yang menjamin pasokan gas dari produsen sesuai dengan kontrak.

Selain itu juga Hendi berani mengambil resiko untuk melawan mata rantai bisnis yang dikuasai oleh calo migas dengan menerapkan "Kode Etik Karyawan" dan "Kode Etik Pimpinan".

Sumber:

Minggu, 22 November 2015

Hendi Prio Santoso Sepakat Memberantas Calo Gas Bersama Pertamina

Hendi Prio Santoso Dirut PGN bersama Pertamina sepakat untuk memberantas calo atau broker gas. Kedua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini bekerjasama untuk memberantas broker gas yang terjadi terkait penerapan program open access.

Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Hendi Prio Santoso mengatakan penerapan open access pada semua pipa Transmisi, baik pipa milik PGN maupun milik Pertamina, telah mengakibatkan stagnasi infrastruktur dan memunculkan rantai bisnis (rante) dengan maraknya calo atau broker gas. “Penerapan open access pada pipa transmisi telah menimbulkan perpanjangan rantai bisnis gas”, kata Hendi, dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VII pada tanggal 12/12/2013.Menurut Hendi, sejak dibangunnya jaringan pipa SSWJ tidak ada lagi pembangunan infrastrktur pipa gas baru di Indonesia. Contohnya ruas Kalija, Gresik – Semarang dan Cirebon – Semarang.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan pun meminta pemerintah membenahi trader gas yang tidak memiliki fasilitas. "Saya setuju (PGN), kita harus membenahi trader gas. Ke depan tidak ada lagi trader gas," tandas dia.

Permasalahan broker ini terkait pemberitaan beberapa waktu lalu, adanya perusahaan broker gas bernama PT Duta Firza yang memperoleh alokasi pasokan gas dari Pertamina Jawa Barat. Penerapan open access dikhawatirkan kian membuat marak broker gas ini.

Adapun kesimpulan Komisi VII dari RDP ini, mereka meminta direksi PGN dan Pertamina untuk menyelesaikan kisruh open access melalui cara berkoordinasi dengan pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan

Sumber; 

Sabtu, 21 November 2015

Hendi Prio Santoso Via PGN Konsisten Mendukung Konversi BBM ke Gas Bumi dan Upayanya Memberantas Calo

Hendi Prio Santoso dan calo di PGN adalah dua subjek yang sangat berkebalikan, pria yang lahir di Jakarta 5 Februari 1967. Menjabat sebagai direktur utama sejak 13 Juni 2008. Sebelumnya menjabat sebagai direktur keuangan sejak 31 Mei 2007. Menyelesaikan pendidikan di bidang keuangan dan ekonomi dari University of Texas Austin –USA. Sebelum bergabung dengan perseroan, menjabat sebagai direktur investment banking di PT JP Morgan Securities Indonesia 2004-2007. Mengawali kariri di Bank Niaga (1990-1991) dan dilanjutkan di Citibank NA, Indonesia (1991-1996). Pada tahun 1996 ditunjuk menjadi Vice President PT Perdana Multi Finance, kemudian sebagai direktur pengembangan PT Perdana Inti Investama (1996-1998). Pada tahun 1998-2001 menjabat sebagai Associate Director di PT Bahana Securities, yang kemudian menjabat sebagai direktur PT Anugra Cipte Investama (2001-2004). Menyatakan, bahwa PGN konsisten mendukung konversi BBM ke Gas bumi.

PGN menyediakan kebutuhan gas bumi bagi pembangkit listrik PLN Batam dan PT PJB (Pembangkitan Jawa-Bali). Selain itu, Perusahaan Gas Negara juga membangun dan mengembangkan infrastruktur gas bumi dan fasilitas pendukung untuk menyalurkan gas bumi ke pembangkit PLN Batam dan PT PJB. catatan positif dalam pembangunan infrastruktur PGN selama ini adalah mewujudkan energi nonfosil yang ramah lingkungan, murah dan terjamin pasokannya bagi industri, serta segmen lainnya, seperti sektor transportasi, rumah tangga dan bisnis.

Kemajuan pembangunan infrastruktur ini, lanjut Hendi, calo gas tak ada di lingkungan dan pengelolaan bisnis PGN. Seluruh pembangunan infrastruktur disesuaikan dengan kebutuhan industri dan sektor transportasi.  Apalagi korupsi tak ditolerir sedikit pun dalam organisasi perusahaan melalui penguatan nilai-nilai dan budaya perusahaan. Sehingga gerak laju PGN dapat menghasilkan kinerja dan performa terbaik dengan biaya efisien. Hal ini sejalan dengan roadmap pemberantasan korupsi 2012-2023 oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di mana sektor pangan, energi dan pajak menjadi prioritas.

Sumber: 

Upaya Hendi Prio Santoso Wujudkan "zero tolerance corruption" Berantas Calo di PGN

Hendi Prio Santoso dan Calo migas di PGN sangat bersebrangan, Direktur Utama PT. Perusahaan Gas Negara (PT. PGN) yang juga adalah alumnus BBA Keuangan dan Ekonomi Universitas Houston, Texas, Amerika Serikat berusaha memberantas korupsi di PGN dengan membangun budaya dan nilai-nilai perusahaan, dimana memunculkan semangat "Zero tolerance corruption".

Berdasarkan budaya dan nilai-nilai perusahaan serta prinsip tata kelola perusahaan, PGN telah menyusun kode etik karyawan yang diterbitkan sebagai "Kode Etik Karyawan" dan "Kode Etik Pimpinan". Menurut Dirut PGN Hendi Prio Santoso, Jumat (13/3) catatan positif bagi PGN dalam membentuk prosedur dan peraturan terkait dalam interaksi mereka (Karyawan dan Pimpinan) dengan para pemangku kepentingan adalah termuat dalam Kode Etik."Dimana memberikan panduan praktis tentang cara menangani konflik kepentingan, korupsi, suap, gratifikasi, manajemen informasi dan lain-lain. Melalui kode etik ini pula," ujar Dirut PGN Hendi Prio Santoso, calo gas tidak dapat memiliki kesempatan untuk bertemu dan berhubungan dengan karyawan maupun pimpinan PGN.

Pada sisi lain, selama tahun 2014 PGN mencatatkan pendapatan neto sebesar USD 3,41 miliar naik 13,6 % dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yaitu USD 3,00 miliar. Laba operasi sebesar USD 982,06 juta naik 5,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu USD 933,35 juta dan EBITDA sebesar USD 1,16 miliar naik 3,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu USD 1,12 miliar. Selama tahun 2014 PGN membukukan laba bersih sebesar USD 722,75 juta. Kunci dari ini semua selain sikap profesionalisme dari seluruh awak perusahaan PGN, juga kuatnya komitmen dari pucuk pimpinan atas toleransi nol korupsi. Ini menjadi sikap ketegasan Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso, korupsi tidak dibenarkan terjadi dan tidak dimungkinkan terjadi di PGN, melalui penerapan tata kelola perusahaan yang baik serta budaya perusahaan yang kuat. Karena itulah PGN mengembangkan budaya perusahaan berbasis prinsip-prinsip kolektif yang disebut sebagai ProCISE atau Professionalism, Continuous Improvement, Integrity, Safety dan Excellent Service.

Sumber:
Berita satu

Sabtu, 14 November 2015

Wow Bus Berbahan Bakar Kotoran Sapi Pecahkan Rekor Tercepat #EnergiAlternatif

Sebuah bus berbahan bakar kotoran sapi telah memecahkan rekor kecepatan bus reguler dengan menembus hampir 124 km/jam. Bus bernama "Bus Hound" dari Kota Reading, Inggris itu, mencatat kecepatan hingga 123,57 km/jam di lapangan Millbrook Proving Ground di Kota Bedford.

Dengan cat hitam putih bermotif kulit sapi, bus itu menggunakan bahan bakar yang terbuat dari tinja hewan yang diproses menjadi biogas. Gas tersebut kemudian dicairkan dan disimpan dalam tujuh tangki di atap bus. Meski mencatat rekor, mengingat batas kecepatan bus berada pada kisaran 90 km/jam, torehan itu tidak akan dihitung sebagai Rekor Dunia Guiness bila belum mencapai kecepatan di atas 241 km/jam.

Kepala mekanik, John Bickerton, mengatakan tidak keberatan. Yang penting, menurutnya, bus tersebut telah meraih gelar sebagai bus tercepat yang berbahan bakar kotoran sapi.

"Kami menantang bus lainnya untuk mematahkan rekor kami. Kami ingin mengubah citra transportasi bus sebagai kotor, bau dan pelan. Kami modern, cepat dan penuh inovasi baru," kata Bickerton.

Nama bus itu terinspirasi oleh mobil supersonik asal Inggris yang berupaya mencapai kecepatan lebih dari 1.600km/jam pada 2016 mendatang

Bahan bakar tinja

Pada 2014 lalu, Inggris mengoperasikan bus bertenaga kotoran manusia dan sampah makanan untuk pertama kalinya.

Angkutan umum dengan 40 kursi ini dinamai Bio Bus, dioperasikan dengan gas biometana yang dihasilkan melalui pengolahan limbah dan sampah makanan.
Bus ramah lingkungan ini bisa menempuh jarak 300 kilometer dengan satu tangki gas. Satu tangki gas ini biasanya bisa diisi dengan tinja yang dikeluarkan lima orang selama setahun.

Kendaraan dioperasikan oleh Perusahaan Bath Bus dan mengangkut orang dari Bandara Bristol dan pusat Kota Bath.

Artikel ini disumbangkan untuk situs Sinergi

Sumber: NatGeo

Kamis, 12 November 2015

Ini Dia 9 Sumber Energi Alternatif untuk Masa Depan!

Mengapa kita membutuhkan sumber energi alternatif?

Penggunaan energi alternatif akan memberi perlindungan suatu bangsa pada kenaikan harga bahan bakar fosil, serta mengurangi ketergantungan pada negara-negara lain untuk pasokan minyak.

Selain itu, sumber energi alternatif akan membatasi konsumsi sumber energi tak terbarukan seperti minyak bumi dan batubara, serta yang paling penting, mengurangi pencemaran lingkungan dan efek negatif pada sumber daya alam seperti air, udara, hutan, dll.

Peningkatan penggunaan sumber energi alternatif pada akhirnya akan menciptakan lapangan kerja baru sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Berikut ini, Jenis Sumber Energi Alternatif:

1. Tenaga Nuklir
Proses reaksi nuklir terkendali bisa menjadi sumber energi alternatif yang memiliki potensi amat besar. Proses nuklir tersebut dikenal pula sebagai reaksi fisi. Pada pembangkit listrik tenaga nuklir, panas yang dihasilkan oleh reaksi fisi digunakan untuk menguapkan air. Uap yang dihasilkan lantas digunakan untuk menggerakkan generator yang kemudian menghasilkan listrik. Survei yang dilakukan pada tahun 2007 menunjukkan bahwa sekitar 14% pasokan listrik dunia dipenuhi oleh pembangkit listrik tenaga nuklir.

2. Energi Biomassa
Materi biologis yang masih hidup atau telah mati disebut sebagai biomassa. Biomassa umum digunakan sebagai sumber bahan bakar atau untuk produksi industrial. Tanaman hidup, pohon mati, dan serpihan kayu merupakan bagian dari biomassa. Sekitar 0,5 listrik di Amerika Serikat tercatat dihasilkan dari energi biomassa.

3. Gas Alam
Sebelum digunakan, gas alam biasanya dikompresi terlebih dahulu hingga berubah wujud menjadi cair. Pembakaran gas alam memang masih menghasilkan gas rumah kaca, namun dibandingkan bahan bakar lain seperti bensin atau solar, emisi gas alam dianggap masih lebih bersih.

4. Panas Bumi
Panas bumi merupakan sumber energi alternatif yang ekonomis, dapat diandalkan, dan ramah lingkungan. Panas bumi merupakan sumber energi yang dapat diperbarui sehingga bebas dari isu kelangkaan. Penggunaan tenaga panas bumi dapat dilacak hingga jaman Romawi kuno. Pada saat itu, panas bumi populer digunakan sebagai pemanas ruangan dan untuk keperluan mandi. Saat ini, panas bumi merupakan sumber energi alternatif yang bisa digunakan sebagai pembangkit listrik.

5. Pembangkit Listrik Tenaga Air
Pembangkit listrik tenaga air mungkin masih menjadi sumber energi alternatif yang populer. Tenaga air merupakan sumber energi terbarukan sekaligus ramah lingkungan karena tidak menghasilkan limbah.

6. Tenaga Angin
Turbin angin lazim digunakan untuk mengubah energi angin menjadi listrik. Catatan menunjukkan bahwa sekitar 1,5% pasokan listrik dunia dihasilkan oleh tenaga angin. Meskipun angka tersebut terbilang kecil, namun persentasenya selalu meningkat dari tahun ke tahun.

7. Tenaga Matahari
Tenaga surya umum digunakan sebagai pembangkit listrik. Perkembangan teknologi memungkinkan sel surya semakin ringan, mudah diangkut, dan lebih efisien.

8. Energi Gelombang Laut
Seperti namanya, gelombang laut bisa digunakan untuk menghasilkan listrik. Teknologi ini, meskipun memiliki potensi besar, belum banyak digunakan. Rintangan utama dalam memperluas penggunaannya adalah dampak negatif yang akan terjadi pada lingkungan laut. Pembangkit listrik dari gelombang laut berpotensi mengganggu usaha penangkapan ikan sekaligus bentang alam alami lingkungan laut.

9. Energi Pasang Surut
Seperti energi dari gelombang laut, energi pasang surut juga belum banyak digunakan. Namun, para ahli melihat pasang surut sebagai sumber energi alternatif yang menjanjikan di masa depan. Pasang surut dianggap menjanjikan karena mudah diprediksi tidak seperti energi matahari dan angin. Salah satu faktor utama yang membuat teknologi pasang surut belum banyak diterapkan adalah biaya yang tinggi serta langkanya daerah yang memiliki perbedaan pasang surut besar.

Artikel ini disumbangkan untuk situs Sinergi

Sumber: Amazine

Peran Mahasiswa Dalam Diversifikasi Energi

Apa sih peran mahasiswa dalam diversifikasi Energi ?Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan pembangunan, ekonomi, dan pendidikan yang belum merata sehingga inflasi adalah ancaman serius bagi bangsa. Tercatat, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan) di Indonesia pada Maret 2011 mencapai 30,02 juta orang (12,49 persen), turun 1,00 juta orang (0,84 persen) dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2010 yang sebesar 31,02 juta orang (13,33 persen)[3]. Angka kemiskinan di Indonesia ini menurun secara statistik, namun berbanding lurus dengan tingkat taraf hidup masyarakat sebenarnya. Minimnya lapangan pekerjaan dan korupsi merupakan faktor yang menyebabkan taraf hidup menurun. Kualitas dan kuantitas pendidikan di Indonesia juga belum terdistribusi merata sehingga tingkat sumber daya alam yang dimiliki tidak selaras dengan sumber daya manusia. Sistem pendidikan belum memadai sehingga sumber daya manusia kita kurang bersaing dengan mancanegara.

Berbeda dengan jumlah sumber daya manusia, Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah. Kelimpahan tersebut menjadi sasaran empuk bagi negara lain, seperti China, India, dan Amerika Serikat,untuk mengeruk dan menguasai dengan cara pembiayaan perusahaan-perusahaan tambang lokal yang kesulitan pendanaan. Menurut data British Petroleum Statistical Review, Indonesia yang hanya memiliki cadangan batubara sebesar 4,3 miliar ton atau 0,5 persen dari total cadangan batubara dunia menjadi pemasok utama batubara China yang memiliki cadangan batubara sebesar 114,5 miliar ton atau 13,9 persen dari total cadangan batubara dunia. Saat ini, Indonesia telah mengekspor 240 juta ton dari rata-rata produksi 340 juta ton per tahun. Di sektor migas, penguasaan cadangan migas juga masih didominasi oleh perusahaan asing. Dari total 225 blok yang dikelola kontraktor kontrak kerjasama non-Pertamina, 120 blok dioperasikan perusahaan asing, 28 blok yang dioperasikan perusahaan nasional, dan 77 blok sisanya dioperasikan oleh perusahaan gabungan asing dan lokal[4]. Dominasi asing dalam hal migas sebesar 75 persen dan 25 persennya menjadi porsi nasional.

Pengerukan sumber daya alam, berupa minyak bumi, secara kontinu menyebabkan stok terus menipis. Secara statistik, Pertamina sebagai BUMN monopoli dan regulator energi Indonesia hanya dapat menghasilkan 241.156 ribu barel total BBM pada tahun 2010 yang mengalami penurunan produksi dibandingkan tahun sebelumnya 246.289 ribu barel[5]. Untuk menutupi kekurangan suplai kebutuhan energi nasional tersebut, minyak bumi harus diimpor dari luar negeri. 

Mix energy merupakan langkah paling efektif dalam penyediaan energi. Dengan pengaturan dan koordinasi persentase berbagai potensi sumber energi disuplai ke masyarakat menjadi langkah konservasi energi untuk jangka waktu yang lama. Gagasan mix energy, seperti BBM dengan BBG,sudah lama direncanakan, tapi kerja yang lambat menjadi kendala. Pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) sudah dimulai awal 1990 di Jakarta, Surabaya, dan Palembang, namun hanya di Jakarta yang lumayan berjalan. Mix energy bahan bakar fosil dengan energi terbarukan merupakan langkah konservasi paling efisien karena supai energi lebih besar dan bahan bakar fosil digunakan lebih sedikit.

Bukan hanya dari segi ketersediaan sumber daya alam, alat dan bahan konversi energi dalam negeri mengandalkan negara lain menjadi faktor besarnya biaya pengeluaran, seperti ekspor katalis pereaksi minyak bumi sebelum ditemukan mahasiswa S2 ITB tahun 2011. Impor alat dan bahan konversi ini menunjukkan keterbatasan sumber daya manusia dalam pengembangan teknologi. Riset merupakan penunjang teknologi, namun minatnya sangat minim di Indonesia karena dipengaruhi dari faktor sistem dan fasilitas pendidikan di Indonesia belum memadai. Tercatat hasil riset bidang fisika pada tahun 2006, populasi penduduk di Indonesia menapai 245,45 juta jiwa dan hanya 113 penelitian yang dihasilkan. Sedangkan di Malaysia, dengan populasi penduduk mencapai 24,39 juta jiwa menghasilkan 117 penelitian, Vietnam 84,40 juta jiwa menghasilkan 201 penelitian, dan Singapura 4,49 juta jiwa menghasilkan 253 penelitian [9].Maka dari itu, pembenahan dan pengembangan teknologi energi perlu ditingkatkan denganpeningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia.

Dari sekian banyak energi terbarukan, BBH atau bahan bakar hidrogen yang berpotensi menjadi pengganti bahan bakar fosil.Produk hasil pembakarannya adalah air sehingga tidak menjadi polusi. BBH telah digunakan sebagai bahan bakar roket. Dengan hidrogen yang relatif sedikit direaksikan dengan oksigen menghasilkan energi yang dapat mengantarkan roket keluar angkasa. Prinsip ini telah menjadi pemikiran eropa untuk mencanangkan BBH sebagai sumber energi nasional, seperti Swedia dan Inggris.Jika dalam implementasinya diperuntukan bahan bakar transportasi, maka perlu dibangun  dengan total kapasitas produksi sekitar 257.000 ton gas H2. Menurut peneliti Puslit Fisika Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), gambaran harga hidrogen saat ini dalam skala produksi US$3,5 per kilogram sehingga untuk satu kilogram hidrogen sama dengan empat liter bensin[11]. Indonesia yang memiliki sumber hidrogen berlimpah, seperti air, metana, laut, batubara, dan sebagainya, dapat dieksplorasi menjadi energi sehingga pencanangan BBH sebagai sumber energi nasional sangat cocok diterapkan.

Mahasiswa adalah salah satu sumber daya manusia yang memiliki peran penting dalam proses diversifikasi energi. Sebagai mahasiswa diupayakan dapat berpikir luas dan menganalisa tentang keadaan Indonesia. Peran mahasiswa bukan sekadar berdemo dan menyuarakan isi hati rakyat, namun dibutuhkan aksi berupa pemikiran dan pengembangan untuk membantu menyelesaikan masalah terutama kebutuhan energi di Indonesia.Berbagai sumber energi di Indonesia sebagai fokus dalam diversifikasi.Mahasiswa dapat berperan mengeksplorasiteknologi dansumber energimelalui riset.Pembudayaan riset energi dengan wadah tertentu (lembaga penelitian di universitas, komunitas, dan kelompok diskusi) menjadi hal penting untuk kemajuan teknologi dan diversifikasi energi.Terlibat dalam kegiatan penyuluhan dan sosialisasi konservasi energi ke masyarakat juga dapat dilakukan mahasiswa untuk menumbuhkan kepedulian terhadap energidi Indonesia.

Peran mahasiswa sebagai SDM masa depan sangat penting. Pengembangan teknologi dan penerapan bahan bakar hidrogen membutuhkan sumber daya manusia handal untuk siap menerapkan BBH sebagai sumber energi.Wadah yang dapat menampung kreativitas perlu dikembangkan untuk meningkatkan minat penelitian dan pengembangan hard and soft skillmahasiswa. Penyuluhan dan seminar merupakan wadah pengembangan sehingga mahasiswa lebih siap terjun ke lapangan nantinya. Berbagai hal dapat dikontribusikan melalui hasil riset, seperti pengembangan alat konversi energi, pengembangan produksi bahan bakar, dan merancang komponenproduksi maupun penggunaan.Maka dari itu, disiplin ilmu dapat dikembangkan untuk konservasi dan diversifikasi energi berupa BBH sehingga penerapannya lebih efektif dan efisien.

Rancangan penggunaan energi masa peralihan dan masa depan merupakan fokus awal untuk keberhasilan penerapan. Ketergantungan sumber energi dari luar negeri secara bertahap dapat di minimalisasikan dengan meningkat kualitas dan kuantitas sumber daya manusia. Mix energy dari berbagai sumbernya merupakan langkah konservasi dimasa peralihan danperlu pembenahan sistem distribusi danpenambangan sumber energi. Penggunaan BBH sebagai energi masa depan merupakan diversifikasi menuju Indonesia mandiri energi.Pembudayaan konservasi dan diversifikasimelalui peran mahasiswa, dengan penyuluhan dan riset, secara optimal akan meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia kita serta membantu mengatasi masalah ketergantungan energi dari luar negeri tersebut.

Artikel ini disumbangkan untuk situs Sinergi

Sumber: Energi

Selasa, 10 November 2015

Yuk Indonesia, Saatnya untuk Diversifikasi Energi

Peningkatan kebutuhan energi yang bersumber dari fosil, khususnya bahan bakar minyak (BBM), semakin tidak terkendali. Kenaikan kebutuhan BBM mengikuti deret ukur, sedangkan pemenuhannya sebatas mengikuti deret hitung.

Jadi tidak mengherankan jika Indonesia yang semula merupakan negara pengekspor minyak dan menjadi anggota utama Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) berubah peran 180 derajat menjadi negara pengimpor minyak. Yang menyedihkan, ketergantungan energi kita terhadap minyak bumi hingga hari ini belum juga mampu kita atasi. Bahkan, dari waktu ke waktu ketergantungan itu telah menciptakan tekanan fiskal berkesinambungan dan membuat neraca pembayaran kita mengalami defisit transaksi berjalan akibat kebijakan subsidi dalam kurun waktu lama.

Karena itu, kita menyambut baik penegasan Wapres Jusuf Kalla alias JK bahwa pemerintah akan menggenjot penggunaan energi baru terbarukan sebagai pengganti BBM. Dalam kesempatan itu, JK memberikan inspirasi untuk mengubah ketergantungan kita terhadap BBM dengan mengembangkan energi BMM. “Bersih, murah, dan mudah atau BMM adalah energi yang harus kita kembangkan.Contohnya seperti energi hidro yang cukup bersih dan harga paling stabil,“ ungkap JK. Selain hidro, menurut JK, Indonesia memungkinkan untuk menggunakan energi geotermal atau panas bumi, angin, surya, batu bara, dan gas alam. Bahkan, kendati JK tidak memasukkannya sebagai alternatif terakhir, kita kaya akan uranium yang sangat potensial untuk dijadikan pembangkit listrik tenaga nuklir.

Kita sepakat dengan gagasan JK. Sejak lama, sesungguhnya kita juga sudah mendorong agar upaya diversifikasi ini dijalankan. Akan tetapi, peta jalan bagi konversi dan diversifikasi energi yang telah disiapkan Dewan Energi Nasional sejak lama dan dirancang untuk 50 tahun ke depan itu hanya berakhir sebagai dokumen di atas meja. Pernyataan JK bahwa pemerintah segera mengimplementasikan kebijakan diversifikasi energi itu sangat menggembirakan. Kita percaya atas komitmen pemerintah tersebut. 

Seluruh konsep dan rancangan bagi pelaksanaan kebijakan itu sudah tersedia sejak lama. Yang dibutuhkan ialah pelaksanaan dan penerapan segera dengan disiplin dan kesungguhan. Untuk mengimplementasikan kebijakan diversifikasi atau bauran energi itu, selain political will dari pemerintah, kita membutuhkan dukungan parlemen dan pemerintah daerah.Di sinilah peran kepemimpinan atau leadership menjadi kata kunci.

Artikel ini disumbangkan untuk situs Sinergi

Sumber: Metro

Mengatasi Kebergantungan BBM Dengan Diversifikasi Energi

Bagaimana cara mengatasi kebergantungan BBM dengan Diversifikasi Energi?. Kebijakan kenaikan harga BBM (bahan bakar minyak) adalah sebuah kebijakan tidak populis sekaligus dilematis,mengingat telah bertahun-tahun masyarakat kita telah "dininabobokan" dengan 
berbagai kebijakan semu yang seolah-olah menguntungkan rakyat. 

Yang jelas, harga BBM mau tidak mau akan tetap naik secara linear seiring dengan meningkatnya kebutuhan konsumsi minyak bumi dunia. Naiknya harga BBM makin menyadarkan masyarakat untuk menggunakan minyak bumi secara bijak, efektif dan efisien. Cadangan minyak bumi yang makin menipis harusnya menjadi pemikiran untuk mencari serta mengelola sumber energi lain untuk diberdayakan secara optimal.

Di saat harga BBM melambung tinggi, penggunaan energi alternatif bisa menjadi sebuah pilihan baru bagi masyarakt luas untuk menentukan sumber energi yang digunakan dengan didasarkan pada kondisi ekonomi masing-masing. 

Diversifikasi artinya menurunkan ketergantungan hanya pada beberapa sumber energi (minyak dan gas) dan kemudian menggantikan itu dengan sumber yang lain. Usaha ini antara lain bisa dilakukan dengan mengembangkan sumber-sumber alternatif seperti energi matahari, angin, biomass, tenaga panas bumi, tenaga 
air dan tenaga nuklir. 

Secara tradisional pertimbangan terhadap penggunaan energi umumnya dilakukan dengan melihat harga yang termurah. Namun, setelah munculnya kesadaran masyarakat dunia untuk suatu bentuk dunia yang bersih lingkungan dan terciptanya pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development) maka faktor harga murah saja sudah tidak menjadi populer lagi. 

Sumber Energi Alternatif

Teknologi nuklir, misalnya, sejak lama telah digunakan di negara-negara maju seperti Amerika, Jepang, Prancis, dan lain-lain. Prancis sendiri menggunakan 76,4% dari sumber energinya berasal dari energi nuklir. Secara keseluruhan 15% dari tenaga pembangkit listrik yang digunakan adalah dari tenaga nuklir. Hal ini berarti teknologi nuklir telah teruji dapat digunakan sebagai sumber penghasil tenaga listrik yang andal dan aman. 

Sayangnya, secara teknologi maupun sosial-psikologi masyarakat Indonesia belum siap untuk menggunakan tenaga nuklir. Rencana pembangunan PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) di Pulau Madura yang sempat mencuat, beberapa waktu lalu, hanya terbatas sebagai wacana belaka, belum ada realisasi yang riil di lapangan. 

Indonesia yang kaya dengan khazanah kelautannya menyimpan energi air laut (ombak dan angin) yang tak ternilai harganya. Tenaga gelombang air laut dengan fenomena pergeseran pasang dan surutnya bisa menghasilkan tenaga listrik yang cukup besar. Sebuah penelitian dari Ridwan G (1997) memperlihatkan bahwa pantai selatan Pulau Jawa menyimpan potensi gelombang laut yang bisa dipakai menghasilkan tenaga listrik beberapa kilowatt. 

Etanol dan bio-diesel bisa menjadi alternatif sumber energi di bidang transportasi. Keduanya merupakan sumber energi yang ramah lingkungan. Etanol dengan konsentrasi lebih dari 95% dapat di jadikan bahan bakar pada kendaraan bermotor. Penggunaannya dapat digunakan secara sendiri atau dijadikan campuran dengan bensin atau minyak solar. Penggunaan bahan campuran etanol dan bensin (gasohol) dengan komposisi di bawah 20:80 tidak memerlukan modifikasi sistem pembakaran. 

Sumber bahan baku etanol bermacam-macam. Semua bagian tumbuhan yang berkabohidrat bisa dijadikan sebagai bahan pembuatan etanol. Setiap satu ton singkong dapat menghasilkan anatra 172-194 liter etanol 100%. (Adam and Flynn,1982). Padahal rata-rata produktivitas tanaman singkong sekitar 12 ton per hektar (BPS), sehingga dalam satu tahun ada 2.150 liter etanol yang dihasilkan oleh satu hektar kebun singkong. Bukankah ini potensi yang luar biasa?                                                                                                                                                                                               
Bio-diesel merupakan jenis bio energi lainnya yang diperoleh dari minyak nabati. Campuran bio-diesel dan minyak diesel dengan komposisi 50-50 dapat digunakan langsung pada mesin diesel tanpa harus memodifikasi. Setiap 100 pound minyak nabati dapat menghasilkan 100 pound bio diesel. (Lihat www.biodiesel.org). Dengan produksi minyak kelapa sawit - sebagai sumber minyak nabati - yang melimpah, potensi untuk mengembangkan bio-diesel terbuka lebar. 

Energi tenaga matahari bisa menjadi sumber alternatif lainnya. 
Posisi Indonesia yang berada di jalur Katulistiwa merupakan anugerah yang tiada tara. Bayangkan, secara penuh 12 jam setiap jengkal tanah di negeri ini memperoleh hangatnya sinar matahari. Contoh nyata penggunaan energi matahari adalah dengan mengubahnya menjadi energi listrik. Di mana, solar cell converter akan mengubah partikel-partikel kimia menjadi listrik.Di beberapa daerah terpencil di mana listrik dari PLN (Perusahaan Listrik Negara) belum terjangkau, keberadaan solar cell bisa menjadi alternatif sumber energi ketimbang menggunakan minyak tanah untuk menyalakan alat penerangan. Meskipun untuk konsumsi rumah tangga, ukuran solar cell hanya menghasilkan listrik beberapa puluh watt, namun cukup efektif dan efesien bila didasarkan dari sudut ekonomi. 

Masih banyak sumber energi alternatif lainnya yang bisa didayagunakan secara optimal. Pemerintah harus berani membuat sebuah regulasi yang berisi tentang aturan, standarisasi serta penggunaan energi yang tepat guna. Teknologi yang digunakan haruslah teknologi yang menghasilkan pengganti minyak, sebagaimana minyak adalah energi yang tidak terbarukan.

Teknologi yang mendukung penyediaan energi yang lestari (sustainable energy supply). Teknologi energi yang bersih dan efisien untuk mendukung pelestarian lingkungan. 

Lembaga-lembaga terkait semisal Direktorat Jenderal Listrik dan Pengembangan Energi (DJLPE), Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (DJ Migas), Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal), Badan Pusat Statistik Nasional (BPS), PT PLN (Persero), PGN dan Universitas-universitas harus bekerjasama menentukan program, kebijakan, penggunaan serta re-sourcing energi untuk jangka panjang. 

Artikel ini disumbangkan untuk situs Sinergi

Sumber: alpensteel

Selasa, 03 November 2015

Gas Bumi Si Energi Baik dan Pentingnya pembangunan Infrastruktur Jaringan Pipa Gas

Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk disingkat PGN (IDX: PGAS) adalah sebuah BUMN yang bergerak di bidang transmisi dan distribusi gas bumi. Semula pengusahaan gas di Indonesia adalah perusahaan gas swasta Belanda yang bernama I.J.N. Eindhoven & Co berdiri pada tahun 1859 yang memperkenalkan penggunaan gas kota di Indonesia yang terbuat dari batu bara.

Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pimpinan KNI Pusat berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia. Tanggal 13 Mei 1965-lah yang diperingati sebagai hari jadi PGN atau dulunya juga disebut PN Gas.

Lalu apakah Gas alam itu? Gas Alam sering juga disebut sebagai gas bumi atau gas rawa, adalah bahan bakar fosil berbentuk gas yang terutama terdiri dari metana CH4). Ia dapat ditemukan di ladang minyak, ladang gas bumi dan juga tambang batu bara. Ketika gas yang kaya dengan metana diproduksi melalui pembusukan oleh bakteri anaerobik dari bahan-bahan organik selain dari fosil, maka ia disebut biogas. Sumber biogas dapat ditemukan di rawa-rawa, tempat pembuangan akhir sampah, serta penampungan kotoran manusia dan hewan.

Nitrogen, helium, karbon dioksida (CO2), hidrogen sulfida (H2S), dan air dapat juga terkandung di dalam gas alam. Merkuri dapat juga terkandung dalam jumlah kecil. Komposisi gas alam bervariasi sesuai dengan sumber ladang gasnya.

Sedangkan, Gas alam cair (Liquefied natural gas, LNG) adalah gas alam yang telah diproses untuk menghilangkan ketidakmurnian dan hidrokarbon berat dan kemudian dikondensasi menjadi cairan pada tekan atmosfer dengan mendinginkannya sekitar -160° Celcius. LNG ditransportasi menggunakan kendaraan yang dirancang khusus dan ditaruh dalam tangki yang juga dirancang khusus. LNG memiliki isi sekitar 1/640 dari gas alam pada Suhu dan Tekanan Standar, membuatnya lebih hemat untuk ditransportasi jarak jauh di mana jalur pipa tidak ada. Ketika memindahkan gas alam dengan jalur pipa tidak memungkinkan atau tidak ekonomis, dia dapat ditransportasi oleh kendaraan LNG, di mana kebanyakan jenis tangki adalah membran atau “moss”.

Manfaat dari Gas alam itu diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Bidang Industri
Industri menggunakannya sebagai sumber panas untuk menghasilkan barang-barang. Industri juga menggunakan gas alam sebagai bahan untuk membua t pupuk, tinta, plastik, cat, detergen, pencegah serangga dan lain-lain.

2. Kegunaan domestik
Digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak dan pemanas. Di beberapa negara gas alam disediakan untuk rumah-rumah disalurkan menggunakan pipa yang digunakan untuk pengering pakaian, pemanas/pendingin ruangan, pemanas air, bahan bakar kompor, AC.

3. Listrik
Gas alam juga dapat digunakan untuk meciptakan listrik melalui penggunaan turbin gas dan turbin uap. Pembakaran gas alam lebih bersih daripada minyak dan batubara sehingga dapat menghasilkan listrik dengan lebih efisien dan emisi yng lebih rendah.

4. Transportasi
Gas alam digunakan sebagai bahan bakar transportasi, mempunyai oktan yang lebih tinggi, lebih bersih daripada bensin dan diesel. Pada tahun 2008 ada 9.6 juta kendaraan gas alam diseluruh dunia.

Pentingnya pembangunan Infrastruktur Jaringan Pipa Gas

Lalu apakah sih gunanya pembangunan infrastruktur Jaringan Pipa Gas? mari kita ambil study kasus Blok Masela yang sedang diusulkan untuk pembangunan infrastruktur gas.

Saat ini Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli mengusulkan untuk pembangunan infrastruktur jaringan pipa gas di blok minyak dan gas (migas) Masela, Maluku. Hal ini dikarenakan pembangunan pipa sepanjang 600 kilometer (km) tersebut akan menghidupi Pulau Aru. Bahkan bisa menghidupkan lebih besar dari Blok yang ada di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Pembangunan pipa dengan nilai investasi US$ 14,6 miliar hingga US$ 16 miliar tersebut akan menciptakan lapangan kerja, dan industri di sekitar ruas pipa tersebut. Belum lagi hal itu akan mengembangkan industri petrochemical dan pabrik pupuk bila sudah dibangun.

Blok Masela yang diperkirakan bisa beroperasi pada 2024 tersebut, memiliki banyak kandungan gas, potensinya mencapai 10,7 triliun cubic feet (tcf). Karena itu ada rencana membangun infrastruktur pengolahan gas. Secara finansial, balik modal (Internal Rate of Return/IRR) blok tersebut mencapai 15,04 persen menyumbang pendapatan negara US$ 43,8 miliar.

Sebenarnya ada dua pilihan pembangunan infrastruktur gas. Pertama membangun faslitas pengolahan terapung di laut dengan teknologi terbaru yang memakan biaya US$ 19,3 miliar. Pilihan kedua adalah membangun jaringan pipa sepanjang 600 km dari Blok Masela yang terletak di Laut Arafuru menuju Pulau Aru dengan investasi US$ 14,6 miliar sampai US$ 16 miliar. Tentu saja pilihan kedua dirasakan adalah solusi terbaik untuk saat ini.

Artikel ini disumbangkan untuk situs Sinergi

Sumber: Liputan 6 merdeka


Kamis, 29 Oktober 2015

Sisi Religius Edi Purwanto Cawagub Jambi

Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jambi, Edi Purwanto yang merupakan lulusan IAIN STS Jambi pada Jumat (22/10) kemarin menjadi khatib Salat Jumat di Mesjid Nurul Hikmah, Jelutung, Kota Jambi.

Ternyata bagi Edi Purwanto mendapatkan kepercayaan menjadi khatib bukanlah yang pertama bagi beliau. Ini dikarenakan Edi Purwanto merupakan salah satu da'i muda yang sering diundang masyarakat untuk memberikan ceramah.

Dalam Khutbahnya, Edi mengajak masyarakat untuk terus meningkatkan pengetahuan keislaman. Ini terkait banyaknya paham dan informasi yang menyesatkan umat islam. "Paham dan informasi harus dipahami dan di pelajari dahulu, jangan ditelan mentah-mentah," kata Edi yang dibulan agustus lalu menghadiri Wisuda IAIN Sultan Thaha Saifudin yang turut dihadiri oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Menurutnya, ini penting agar umat Islam tidak terpecah belah, sehingga umat Islam menjadi umat yg terbaik dan Rahmatan lil 'Alamin. Masyarakat yang hadir di mesjid pun takjub dengan kefasihan Edi dalam membaca Ayat Al-Qur'an. Tidak diragukan lagi bahwa Edi Purwanto adalah pemimpin religius untuk Jambi. Memilih pasangan HBA-Edi Purwanto adalah pilihan tepat bagi pilkada Jambi kali ini.

Rabu, 28 Oktober 2015

Edi Purwanto Komitmen Memberikan Pelayanan Publik Terbaik Bersama Ombudsman

Edi Purwanto Cawagub Jambi pasangan hebat HBA-EP, yang juga Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK di Jambi pada pilpres kemarin, menandatangani MOU bersama Ombudsman untuk memberikan pelayanan publik berkualitas. Ombudsman Republik Indonesia (disingkat ORI) sebelumnya bernama Komisi Ombudsman Nasional adalah lembaga negara di Indonesia yang mempunyai kewenangan mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik baik yang diselenggarakan oleh penyelenggara negara dan pemerintahan.

Komitmen seperti apakah yang beliau tandatangani? Isi komitmen tersebut diantaranya adalah:

  • Komitmen untuk mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas di provinsi Jambi. 
  • Komitmen bekerjasama dengan ombudsman RI sebagaimana dengan MOU tentang meningkatkan pelayanan publik. 
  • Komitmen untuk dikoreksi oleh ombudsman jika ada penyimpangan dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
  • Terakhir, berkomitmen menjalankan saran atau rekomendasi ombudsman RI terkait perbaikan pelayanan publik.‎

Dengan menandatangani MOU tersebut berarti Edi Purwanto siap memberikan yang terbaik apabila terpilih menjadi wagub Jambi berpasangan dengan HBA. Mari kita pilih pasangan no 1 HBA-EP untuk masa depan Jambi yang lebih baik.

Selasa, 27 Oktober 2015

Edi Purwanto ingin menjalin komunikasi yang efektif agar tidak ada jarak antara pemimpin dengan rakyat.

Edi Purwanto Calon Wakil Gubernur Jambi pada waktu menghadiri forum diskusi sekaligus Silarurahmi dengan organisasi mahasiswa di Kerinci dan Sungai Penuh yakni HMI dan PMII dan organisasi mahasiswa lainnya beserta alumninya. Berkata bahwa dia ingin menjalin komunikasi yang efektif agar tidak ada jarak antara pemimpin dengan rakyat.

Pertemuan yang dihadiri Chandra Purnama Korwil PDIP Provinsi Jambi untuk Kerinci, kemudian puluhan mahasiswa ini menjadi ajang diskusi antara mahasiswa dengan Edi Purwanto calon wakil Gubernur Prov Jambi yang memberikan masukan kepada rekan mahasiswa tentang pembangunan daerah jambi umumnya dan daerah kerinci sungai penuh khususnya.“dimana percepatan pembangunan sebuah daerah harus ada campur tangan dan ide kreatif para semangat muda” ungkap Edi Purwanto.

Lalu strategi apakah yang akan dipakai Edi Purwanto ? untuk memenangkan Pilkada Jambi ini? beliau menjawab "Pertama mensolidkan team internal partai, kedua Melihat kondisi real masyarakat yang akan menjadi kajian untuk membuat formulasi rumusan bagaimana menangani dan memimpin kondisi yang ada dimasyarakat, ketiga melihat basis-basis disetiap tempat yang dikunjungi untuk menjalin komunikasi yang efektif agar tidak ada jarak antara pemimpin dengan rakyat". Superb sekali jawaban beliau, taktis praktis dan mudah di implementasikan.

Melihat jawaban beliau yang spontan tadi membuat kita makin yakin untuk memilih pasangan no 1. HBA-Edi Purwanto di Pilkada kali ini.

Senin, 26 Oktober 2015

Visi Misi Edi Purwanto Sebagai Cawagub Jambi

Apakah visi misi Edi Purwanto? dalam suatu Gelaran Silaturrahmi Cagub-Cawagub Jambi. pada hari selasa 14 September 2015, Edi purwanto menyampaikan apa visi misinya. Saat acara berlangsung partisipan Pasangan hebat HBA - Edi Purwanto membludak melimpah ruah oleh pengunjung. Acara digelar di jalan Sultan Taha Kelurahan Wirotho Agung Kecamatan Rimbo Bujang, tepatnya di kediaman Wartono Triyan  Kusipansumo, yang nota bene Ketua DPC PDIP Kabupaten Tebo,

Acara yang dihadiri oleh Cawagub Edi Purwanto, Mesran anggota DPRD Propinsi Jambi, Wartono Triyan Kusumo Wakil Ketua DPRD Tebo, Nuryanto dan Suwarno anggota DPRD Tebo, Ketua Lembaga adat melayu jambi Wiroto Agung, Ketua PKDP Rimbo Bujang,pengurus PAC PDIP Rimbo Bujang, PAC PDIP Rimbo Ulu, PAC PDIP Rimbo Ilir, PAC PDIP VII Koto Ilir, PAC PDIP Tebo Ulu, kader dan simpatisan PDI Perjuangan berkisar ribuan orang.

Dalam sambutannya Cawagub Edi Purwanto menyampaikan Visi dan Misi Pasangan Hebat HBA-Edi Purwanto, apabila masyarakat Provinsi Jambi memberikan amanah kepada pasangan Hebat dan terpilih untuk memimpin Provinsi Jambi kedepan,maka pihaknya mencanangkan program prioritas diantaranya akan meningkatkan tenaga medis dan peralatan medis disetiap Puskesmas maupun RSUD, mengentaskan kemiskinan, mengurangi angka pengangguran dengan menciptakan lapangan kerja serta program pembangunan yang menyentuh masyarakat kota dan pedesaan, "    saya ini berasal dari orang kecil dan dari desa, makanya kalau kami pasangan hebat  terpilih dan diberikan amanah memimpin Provinsi Jambi, kami prioritaskan pembangunan untuk wong cilik, " ungkap Edi Purwanto.

Dengan Visi Misi mulia tersebut maka tidak salah bila kita memilih pasangan no 1. HBA-Edi Purwanto

Edi Purwanto Entrepreneur Muda Yang Mencalonkan Diri Menjadi Cawagub Jambi

Siapa itu Edi Purwanto ?, Pemuda yang lahir di Batu Putih, 4 Juli 1980  dan mengenyam pendidikan dasarnya di SD 327 Batu Putih, dari tahun 1987-1993, kemudian melanjutkan ke SMP 2 Singkut pada tahun 1993 hingga 1996. Lalu setelah lulus dari SMP melanjutkan ke MAN Model Jambi pada kurun waktu 1996 hingga 1999. Dan berkuliah S1 di IAIN STS Jambi dan lulus pada tahun 2004, adalah politikus asal Jambi yang kini mendeklarasikan diri sebagai Calon Wakil Gubernur, bersama calon Gubernur Incumbent Hasan Basri Agus.
Dengan prestasi akademis yang dimilikinya, ia melanjutkan ke S2 Universitas Indonesia dan lulus pada tahun 2008. Ia sebelumnya adalah Wakil Ketua DPRD Jambi, namun mengundurkan diri untuk maju mengikuti pemilihan kepala daerah di Provinsi Jambi. Edi Purwanto berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Dan pasangan ini didukung oleh PDIP, Partai Demokrat, PKS, dan Partai Gerindra. Keren kan? muda, berprestasi dan sekarang mencalonkan diri menjadi Cawagub yang didukung oleh 4 partai loh, wow.
Apa aja sih pengalaman organisasinya ? Ia mulai aktif berorganisasi saat mahasiswa dengan menjadi aktivis dan dipercaya menjadi Presiden BEM IAIN STS Jambi pada kurun waktu 2003-2004. Sebelumnya ia juga menjadi Ketua Umum IPQOH IAIN STS Jambi pada tahun 2002 hingga 2003. Serta Menteri Seni, Budaya dan Olahraga BEM IAIN STS Jambi 2002-2003. Ia juga dikenal bisa dipercaya dalam mengelola keuangan sehingga diangkat menjadi Bendahara Umum HMI Cabang Jambi 2001-2002. Ia kembali dipercaya menjadi Kabid KU HMI Cabang Jambi pada periode 2002-2003. Ia juga Ketua Umum PD Baitul Muslimin Indonesia Prov Jambi pada tahun 2007-2012. Kemudian ia mulai merambah organisasi olahraga dengan menjadi Ketua Umum Pengprov Percasi (Catur) Jambi pada tahun 2012-2016. Ia juga dipercaya sebagai Ketua KONI Provinsi Jambi 2011-2012. Serta menjadi Manajer Bola Veley Madani Utama pada tahun 2003-2008. Banyak kan pengalalaman organisasi beliau?
Lalu pengalaman politiknya apa aja sih? Edi Purwanto masuk menjadi kader PDI Perjuangan di Jambi. Dengan segera ia mendapat kepercayaan menjadi Wakil Ketua DPD PDIP Provinsi Jambi kurun waktu 2005-2008. Perjuangan yang konsisten membina pendukung di akar rumput membuat ia terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Jambi dan menempati posisi Wakil Ketua DPRD 2014-2019. Namun posisi ini segera dilepasnya untuk mengemban kepercayaan dari partai untuk mencalonkan diri sebagai pendamping Hasan Basri Agus. Yang uniknya, pendaftaran pasangan ini ke KPU terbilang extraordinary karena menaiki sado dan diiringi 2.783 orang dan 100 kendaraan.
Lalu apa sih alasan HBA memilih EP, Alasan HBA menggandeng Edi Purwanto diantaranya Edi merupakan kader PDIP, dan PDIP merupakan partai pemenang Pemilu, dan untuk membangun Provinsi Jambi menurutnya perlu dukungan dari partai penguasa.
Lalu apa lagi sih kesibukan dia selain politik? Beliau juga adalah seorang entrepreneur, tak banyak yang tahu kalau dia membangun usaha benar-benar dari bawah. Sejak tahun 2008, ia memulai usaha percetakan, penerbitan, dan advertising dengan bendera CV Madani Utama dan menjabat Direktur.
Dengan track record seperti yang dijabarkan diatas maka sudah cukup bagi kita untuk tidak ragu memilih pasangan HBA-EP dipilkada 2015 ini.