Jumat, 26 Agustus 2016

Menurunnya Penduduk Miskin Di DKI



Tahukah anda bahwa Penduduk miskin di DKI menurun sebesar 3.75% dari sebelum nya 3.93% ? ini berdasarkan data BPS yang disampaikan oleh Pak Syech Suhaimi Kepala BPS Provinsi DKI Jakarta.

BPS juga mencatat dari batas kemiskinan sebesar 487.388 rupiah dan sekarang menjadi 510.359 rupiah jumlah penduduk miskin yang awalnya 398.92 turun menjadi 384.30. Berkat #kinerjaAhok

Amazing, Warga Sorong Sekarang Telah Menikmati Gas Bumi


PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) yang dipimpin Hendi Prio Santoso mulai hari ini memasok gas bumi untuk kebutuhan memasak kepada 3.898 rumah, yang tersebar di 5 kelurahan di Sorong, Papua Barat.

Jaringan Gas Bumi dan Energi Baik ke rumah-rumah di Sorong ini merupakan yang pertama kali di Papua. Infrastruktur ini dibangun oleh Kementerian ESDM kemudian menunjuk PGN sebagai operator untuk mengoperasikan dan menyalurkan gas buminya.

Bagaimana cerita para ibu rumah tangga di Sorong yang pertama kali masak pakai Gas Bumi dan Energi Baik?

"Ibu sangat bersyukur dengan adanya Gas Bumi dan Energi Baik ini, jadi tidak tergantung lagi sama tabung LPG atau minyak tanah," kata Dominggus Safle, ditemui di rumahnya, Jalan Terong, Kelurahan Malawele, Sorong, Papua, Senin (29/2/2016). Dominggus menceritakan, sebelumnya sehari-hari dirinya memasak menggunakan bahan bakar LPG ukurang 12 kg. Namun kadang-kadang tabung isi ulang LPG di Sorong sulit didapat sehingga harganya melambung. "Kalau lagi langka harga LPG 12 kg di Sorong bisa Rp 450.000/tabung, kalau sudah begitu ibu pilih pakai kompor minyak tanah dulu," ucapnya.

Ia mengaku tak terlalu khawatir ketika pertama kali menggunakan gas bumi, karena hampir sama seperti menggunakan LPG, hanya bedanya bila LPG menggunakan tabung, sedangkan gas bumi mengalir melalui pipa gas dan langsung ke dapur. "Jadi ibu tak perlu repot-repot lagi gotong-gotong tabung LPG dari rumah ke warung, gas bumi mengalir 24 jam, dan lebih murah daripada LPG apalagi minyak tanah," tutup Dominggus.

Ditambahkan kata Business Unit Head Gas Products PGN, Wahyudi Anas, sampai Januari 2016 sudah menyalurkan gas ke lebih dari 107.690 rumah tangga di berbagai daerah."Jaringan gas bumi ke lebih dari 107.690 rumah tangga itu, dibangun PGN dengan biaya sendiri tanpa mengandalkan uang negara atau APBN," ungkap Wahyudi.Selain ke rumah tangga, PGN saat ini juga menyalurkan gas ke lebih dari 1.857 pelanggan komersil (rumah makan, mal, hotel, restoran, rumah sakit) dan Usaha Kecil Menengah seperti warteg, jamu, hingga usaha genteng. PGN juga menyalurkan gas ke 1.529 industri dan pembangkit listrik.

"Saat ini PGN telah membangun dan mengoperasikan pipa gas bumi lebih dari 6.970 km. Jumlah ini mempresentasikan 76% dari total seluruh jaringan pipa gas hilir yang ada di Indonesia," tutup Wahyudi.

Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs Si-Nergi 
Sumber:  PGN di sorong

Akhirnya, Gas Bumi dan Energi Baik Mengalir di Natuna


Kementerian ESDM menugaskan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) yang saat ini di pimpin oleh Hendi Prio Santoso untuk membangun dan mengoperasikan pipa West Natuna Transportation System (WNTS) sepanjang 5 kilometer (km) dari perairan Natuna bagian barat ke Pulau Pemping.

Penugasan ini diberikan berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 6105 Tahun 2016 (Kepmen ESDM 6105/2016). Dirjen Migas Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja, mengungkapkan bahwa akhirnya pemerintah memutuskan pipa tersebut dibangun oleh PGN dengan pertimbangan agar Gas Bumi dan Energi Baik bisa dinikmati oleh semua pihak.

Kalau pipa WNTS dibangun oleh Premiere Oil dengan skema hulu, kontraktor Natuna Sea Block A yang memproduksi gas di hulu, maka tol fee (biaya transportasi gas) yang ditetapkan akan tinggi sekali karena kontrak Premiere akan habis pada 2028, biaya investasi yang mereka keluarkan harus sudah kembali sebelum kontrak habis.Sedangkan kalau pipa dibangun PLN, maka pipa tidak bisa open access (terbuka untuk semua pihak), hanya bisa digunakan untuk memasok gas ke pembangkit listrik. 

Karena itu, pemerintah menyerahkan proyek pipa WNTS ke PGN. Dengan begitu, pipa bisa open access, semua pihak bisa menggunakannya asal membayar tol fee. Gas bumi dan energi baik bisa didistribusikan tidak hanya untuk kelistrikan, tapi juga untuk industri dan rumah tangga.

Pipa WNTS memiliki ukuran 16 inch, kapasitasnya 120 mmscfd, panjangnya 5 km. Untuk tahap awal, pipa ini akan mengalirkan gas sebanyak 40 sampai 90 mmscfd ke Pulau Pemping. Gas Bumi dan Energi Baik tersebut akan dipakai untuk pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) milik PLN. 

"Proyek ini tentunya akan memperluas pemanfaatan produksi gas bumi nasional, dan dapat meningkatkan kepastian pasokan gas dalam negeri," kata Sekretaris Perusahaan PGN, Heri Yusup. Heri menambahkan, proyek WNTS ke Pulau Pemping juga akan memperkuat infrastruktur Gas Bumi dan Energi Baik dalam negeri khususnya di wilayah Indonesia bagian Barat. 

"Proyek ini juga sejalan dengan misi PGN untuk menciptakan integrated market di Indonesia bagian Barat hingga akhirnya akan menuju ke integrasi nasional yang akan mengukuhkan PGN sebagai National Gas Company," tutup Heri.

Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs Si-Nergi 

Sumber:  PGN di Natuna

Awesome, Ada Lebih Dari 7100Km Pipa Gas Bumi yang Telah Dioperasikan Oleh PGN

PGN yang saat ini dipimpin oleh Hendi Prio Santoso selaku Dirut, telah menorehkan banyak prestasi. Diantaranya saat ini PGN  telah membangun dan mengoperasikan pipa gas bumi lebih dari 7.100 kilometer (km). Tahukah anda?,Jumlah ini setara 76% pipa gas bumi seluruh Indonesia. Kalau menilik dari sejarahnya tidak gampang membangun jaringan pipa gas di Indonesia dikarena kan rintangan yang banyak. Menurut Sri Budi Mayaningsih yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT PGAS Telekomunikasi Nusantara, anak usaha PGN , PGN telah membangun pipa gas bumi sejak era 1970-an di mana harga gas terpaksa dijual dengan murah, karena pada periode itu harga BBM masih murah karena disubsidi pemerintah bahkan sebagian dari impor.

PGN tetap optimis dengan jalur bisnis mendistribusikan gas melalui pipa gas. Salah satu pertimbangannya, Indonesia sudah banyak bergantung pada BBM impor yang dijual murah (subsidi) dan ini terus membebani keuangan negara. Sementara kata Sri Budi Mayaningsih, Indonesia memiliki produksi Gas Bumi dan Energi Baik yang cukup besar dan cadangan gas yang berlimpah, serta bisa menggantikan impor BBM selama ini.

Ditambahkan Direktur PGN, Dilo Seno Widagdo, saat ini PGN telah membangun dan mengoperasikan lebih dari 7.100 km pipa Gas Bumi dan Energi Baik, yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Pipa-pipa gas tersebut memasok Gas Bumi dan Energi Baik yang efisien dan ramah lingkungan ke lebih dari 107.690 rumah tangga pelanggan PGN, 1.857 usaha kecil, mal, restoran, hotel, rumah sakit, serta 1.529 industri skala besar dan pembangkit listrik.

Dilo Seno Widagdo mencontohkan, awal tahun ini PGN sudah menyelesaikan beberapa infrastruktur di beberapa daerah. Seperti di Pasuruan, Jawa Timur, PGN menyelesaikan pembangunan pipa gas bumi di wilayah Kejayan-Purwosari sepanjang 15 kilometer (km), kemudian di wilayah Jetis-Ploso sepanjang 27 km. Lalu PGN juga telah selesai membangun di wilayah Kalisogo-Waru, Jawa Timur sepanjang 30 km. PGN juga berhasil menyelesaikan proyek pipa distribusi gas bumi di wilayah Nagoya, Pulau Batam sepanjang 18,3 km. Selain di Jawa Timur dan Batam, PGN juga terus membangun infrastruktur di wilayah eksisting maupun wilayah baru dalam rangka pembukaan pasar baru atau pioneering.

PGN terus berkomitmen membangun infrastruktur dan memperluas pemanfaatan gas bumi di dalam negeri. Gas bumi merupakan energi baik, bersih, efisien, dan diproduksi dari perut bumi Indonesia alias tak impor.

Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs Si-Nergi 

Sabtu, 06 Agustus 2016

Ahok Sang Pelayan Masyarakat DKI

Kinerja Ahok sebagai gubernur DKI sudah sangat banyak diantaranya:  

1.Perubahan terminal Rawamangun, 
2.Sejumlah Ruang Publik Terpadu Ramah Anak yang dibangun di 5 wilayah DKI, 
3.Normalisasi sungai Ciliwung, 
4.Normalisasi sungai Ciliwung-Cikini, 
5.Pembenahan bangunan bersejarah di kawasan Kota Tua, 
6.Penataan Waduk Pluit, 
7.Penutupan kawasan Lokalisasi Kali Jodo, 
8. Pembangunan rusunawa bagi warga DKI yang terkena gusuran, 
9. Pembenahan Kampung Pulo, 
10. Kawasan wisata kuliner Lenggang Jakarta yang nyaman untuk makan, 
11. Halte Kali Besar Barat yang sekarang cantik, dulu mah apalah ya 
12. Daging Murah untuk peserta KJP , Dan masih banyak lagi kinerja Ahok dalam membenahi Jakarta , beberapa kinerja ahok bisa di search dalam twitter dengan taggar #kinerjaahok atau follow twitter saya: @hmanggala 

Bagi Ahok, mengerjakan tugas-tugasnya melayani rakyat lebih dari segalanya. Lebih dari popularitas dan keuntungan-keuntungan material sekalipun. karena itulah, ia dengan tegas menolak kegiatan yang mencoba mengalihkan perhatiannya melakukan tugas utamanya, melayani rakyat yang disebutnya 'tuan'. Ahok tak bermaksud mengecewakan siapapun, ia hanya ingin melakukan tugasnya sebaik mungkin yang kepadanya rakyat dan negara memberinya upah. Diluar itu ia akan sangat selektif. 

Dalam pandangan ahok, melayani rakyat tanpa sebuah fokus sama halnya "membunuh diri dan karir nya" sebagai pelayan rakyat. Juga membunuh rakyat yang dilayaninya. Biarkan saya fokus bekerja untuk membuat rakyat lebih sehat dan lebih sejahtera, kata beliau.

Mengenai pilkada 2017 nanti ahok berniat tidak melakukan kampanye dan menyerahkan semuanya kepada rakyat, biarkan rakyat yang menilai apa yang telah dilakukan. 

Sumber: 
buku The Ahok Way, Hidup adalah kebenaran, mati adalah keuntungan